Fatimah binti
Muhammad (606/614 - 632) atau lebih dikenal dengan Fatimah az-Zahra (Fatimah
yang selalu berseri) (Bahasa Arab: فاطمة
الزهراء) putri bungsu
Nabi Muhammad dari
perkawinannya dengan istri pertamanya, Khadijah.
Pemimpin wanita pada
masanya ini adalah putri ke 4 dari anak anak Rasulullah Shallallahu alaihi
wassalam, dan ibunya adalah Ummul Mukminin Khadijah binti Khuwalid.
Sesungguhnya Allah Subhanahu wa ta’ala menghendaki kelahiran Fatimah yang
mendekati tahun ke 5 sebelum Muhammad diangkat menjadi Rasul, bertepatan dengan
peristiwa besar yaitu ditunjuknya Rasulullah sebagai penengah ketika terjadi
perselisihan antara suku Quraisy tentang siapa yang berhak meletakan kembali
Hajar Aswad setelah Ka’bah diperbaharui. Dengan kecerdasan akalnya dia mampu
memecahkan persoalan yang hampir menjadikan peperangan diantara kabilah-kabilah
yang ada di Makkah.
Kelahiran Fatimah disambut gembira oleh Rasulullahu alaihi wassalam dengan memberikan nama Fatimah dan julukannya Az-Zahra, sedangkan kunyahnya adalah Ummu Abiha (Ibu dari bapaknya).
Ia putri yang mirip dengan ayahnya, Ia tumbuh dewasa dan ketika menginjak usia 5 tahun terjadi peristiwa besar terhadap ayahnya yaitu turunnya wahyu dan tugas berat yang diemban oleh ayahnya. Dan ia juga menyaksikan kaum kafir melancarkan gangguan kepada ayahnya. sampai cobaan yang berat dengan meninggal ibunya Khadijah. Ia sangat pun sedih dengan kematian ibunya.
Pada saat kaum muslimin hijrah ke madinah, Fatimah dan kakaknya ummu Kulsum tetap tinggal di Makkah sampai Nabi mengutus orang untuk menjemputnya. Setelah Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam menikah dengan Aisyah binti Abu Bakar, para sahabat berusaha meminang Fatimah. Abu Bakar dan Umar maju lebih dahulu untuk meminang tapi Nabi menolak dengan lemah lembut. Lalu Ali bin Abi Thalib datang kepada Rasulullah untuk melamar, lalu ketika Nabi bertanya, “Apakah engkau mempunyai sesuatu ?”, Tidak ada ya Rasulullah,” jawabku. “ Dimana pakaian perangmu yang hitam, yang saya berikan kepadamu,” Tanya dia. “ Masih ada padaku wahai Rasulullah,” jawabku. “Berikan itu kepadanya (Fatimah) sebagai mahar,”.kata dia.
Lalu ali bergegas pulang dan membawa baju besinya, lalu Nabi menyuruh menjualnya dan baju besi itu dijual kepada Utsman bin Affan seharga 470 dirham, kemudian diberikan kepada Rasulullah dan diserahkan kepada Bilal untuk membeli perlengkapan pengantin.
Kaum muslim merasa gembira atas perkawinan Fatimah dan Ali bin Abi Thalib, setelah setahun menikah lalu dikaruniai anak bernama Al-Hasan dan saat Hasan genap berusia 1 tahun lahirlah Husein pada bulan Sya’ban tahun ke 4 H. pada tahun ke 5 H ia melahirkan anak perempuan bernama Zainab dan yang terakhir bernama Ummu Kultsum.
Rasulullah sangat menyayangi Fatimah, setelah Rasulullah bepergian ia lebih dulu menemui Fatimah sebelum menemui istri istrinya. Aisyah berkata ,” Aku tidak melihat seseorang yang perkataannya dan pembicaraannya yang menyerupai Rasulullah selain Fatimah, jika ia datang mengunjungi Rasulullah, Rasulullah berdiri lalu menciumnya dan menyambut dengan hangat, begitu juga sebaliknya yang diperbuat Fatimah bila Rasulullah datang mengunjunginya.”.
Rasulullah mengungkapkan rasa cintanya kepada putrinya takala diatas mimbar:” Sungguh Fatimah bagian dariku , Siapa yang membuatnya marah berarti membuat aku marah”. Dan dalam riwayat lain disebutkan,” Fatimah bagian dariku, aku merasa terganggu bila ia diganggu dan aku merasa sakit jika ia disakiti.”.
Setelah Rasulullah Shallallahu alaihi wasalam menjalankan haji wada’ dan ketika ia melihat Fatimah, dia menemuinya dengan ramah sambil berkata,” Selamat datang wahai putriku”. Lalu Dia menyuruh duduk disamping kanannya dan membisikkan sesuatu, sehingga Fatimah menangis dengan tangisan yang keras, tatkala Fatimah sedih lalu Dia membisikkan sesuatu kepadanya yang menyebabkan Fatimah tersenyum.
Tatkala Aisyah bertanya tentang apa yang dibisikannya lalu Fatimah menjawab,” Saya tak ingin membuka rahasia”. Setelah Rasulullah wafat, Aisyah bertanya lagi kepada Fatimah tentang apa yang dibisikan Rasulullah kepadanya sehingga membuat Fatimah menangis dan tersenyum. Lalu Fatimah menjawab, ”Adapun yang Dia katakan kepada saya pertama kali adalah dia memberitahu bahwa sesungguhnya Jibril telah membacakan al-Qur’an dengan hafalan kepada dia setiap tahun sekali, sekarang dia membacakannya setahun 2 kali, lalu Dia berkata, “Sungguh saya melihat ajalku telah dekat, maka bertakwalah dan bersabarlah, sebaik-baiknya Salaf (pendahulu) untukmu adalah Aku”. Maka akupun menangis yang engkau lihat saat kesedihanku. Dan saat Dia membisikan yang kedua kali, Dia berkata, ”Wahai Fatimah apakah engkau tidak suka menjadi penghulu wanita-wanita penghuni surga dan engkau adalah orang pertama dari keluargaku yang akan menyusulku”. Kemudian saya tertawa.
Tatkala 6 bulan sejak wafatnya Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam, Fatimah jatuh sakit, namun ia merasa gembira karena kabar gembira yang diterima dari ayahnya. Tak lama kemudian iapun beralih ke sisi Tuhannya pada malam Selasa tanggal 13 Ramadhan tahun 11 H dalam usia 27 tahun.
Ketika usianya
beranjak dewasa, Fatimah Az-Zahra dipersunting oleh salah satu sepupu, sahabat
sekaligus orang kepercayaan Rasulullah, Ali bin Abi Thalib.
Di hari itu pula para
penghuni langit bergembira melihat pernikahan Ali dan fatimah.Sungguh
pernikahan yang sangat indah, dengan bermahar baju besi yang dahulu di berikan
oleh rasulullah kepada ali, kini menjadi mahar untuk anaknya.
Dari pernikahannya
dengan Ali bin Abi Thalib, Fatimah Az Zahra memiliki 4 anak, 2 putra dan 2
putri. 2 putra yaitu Hasan dan Husain. Sedangkan yang putri yaitu Zainab dan
Ummu Kulsum. Hasan dan Husain sangat disayangi oleh Rasulullah Shalallahu
Alaihi Waalihi Wassalam.Sebenarnya ada satu lagi anak Fatimah Az Zahra bernama
Muhsin ,tetapi Muhsin meninggal dunia saat masih kecil.
Fatimah Az-Zahra
tumbuh menjadi seorang gadis yang tidak hanya merupakan putri dari Rasulullah,
namun juga mampu menjadi salah satu orang kepercayaan ayahnya pada masa Dia.
Fatimah Az-Zahra memiliki kepribadian yang sabar,dan penyayang karena dan tidak
pernah melihat atau dilihat lelaki yang bukan mahromnya. Rasullullah sering
sekali menyebutkan nama Fatimah, salah satunya adalah ketika Rasulullah pernah
berkata " Fatimah merupakan bidadari yang menyerupai manusia".